Kata-kata Terhadap Anak Tentukan Masa Depan Mereka

Baru-baru ini istri saya bercerita dia baru bertemu teman lamanya. Singkat cerita, sang kawan lama berkisah tentang anaknya yang menderita sakit sejak lahir. Yang mengusik pikiran istri saya saat itu adalah ketika sang kawan lama berkisah betapa sulit menidurkan anaknya.

“Ayo dong deek… kamu kan sakit, kamu harus tiduuurr … ,: begitulah kata-kata sang kawan lama ketika selalu membujuk anaknya untuk tidur.

Sang kawan lama tanpa disadari telah memberi cap kepada si dedek yang baru berusia sekitar 4 tahun melalui kata-kata bahwa ia sakit dan … selalu sakit. Padahal, tentu tak ada orangtua yang menginginkan anaknya sakit. Pasti orangtua ingin anaknya selalu sehat.

Ketika mengeluarkan kata-kata kepada anak kita dalam kondisi apapun apalagi dalam kondisi  marah kita harus sadar bahwa apa pun yang kita ucapkan akan masuk dalam alam bawah sadar anak kita.

Alam bahwa sadar adalah alam yang akan dibawa oleh seseorang sampai kapan pun. Alam ini akan terbentuk dari berbagai input baik kata-kata maupun visual dan dalam kondisi apa pun.

Perlu seorang psikiater atau praktisi kejiwaan untuk memperbaiki apa yang sudah terlanjur rusak pada alam bawah sadar ini. Makin dewasa usia makin sulit untuk memperbaiki.

Kata-kata yang bersifat negatif, pesimiis pastikanya akan membawa aura negatif pada anak-anak disadari atau tidak. Sebaliknya, tentu kata-kata positif, optimis akan membawa dampak positif pula terhadap anak-anak.

Sulitkah untuk mengubah kata-kata? Pilihannya ada pada kita. Sulit mana, kita mengubah  kata-kata sekarang atau kita harus membawa anak-anak kita kelak ke psikiater selama bertahun-tahun? Tentunya kalau kalau ke pskiater perlu dana tidak sedikit, tapi kita bisa mengubah kata-kata tanpa biaya sepeser pun.

Semua pilihan itu ada di tangan kita.baby cute